Minggu, 15 November 2009

Managing Data Concurrency  :

*Bagaimana jalannya data concurrency?

Managing Undo :

*Bagaimana skenario Guaranteeing Undo Retention?


Implementasi Database Security :

*Metode apakah yang paling baik dalam mengamankan data pada database(Oracle)? 

Manajemen Database :

*Bagaimana cara agar performa data dalam database stabil?dan, apabila database sedang melambat apa yang harus dilakukan?

Backup :

*Bagaimana skenario jalannya backup pada database yang crash  dan apabila backup tersebut gagal apa yang terjadi?

Moving Data :

*Apakah itu data pump?dan bagaimana skenario penggunaan data pump?

Sabtu, 14 November 2009

ORACLE RECOVERY

Oracle Recovery

Recovery adalah salah satu aspek penting dalam database administrasi.

Jika suatu database rusak dan tidak ada cara untuk mengembalikan ke keadaan semula,
hasil yang dapat merusak suatu bisnis termasuk kehilangan data, kehilangan pendapatan,
rasa ketidakpuasan konsumen. Meskipun perusahaan mengoperasikan satu atau banyak database
yang menyimpan ratusan,jutaan bahkan milyaran data, mereka berbagi dalam satu faktor
yaitu: kebutuhan untuk membuat cadangan data yang penting dan melindungi dari bencana
dengan backup dan recovery plan.


BASIC RECOVERY


Oracle menampilkan crash recovery dan instance recovery otomatis setelah instance failure.
Suatu kasus dari media failure, a database administrator (DBA) harus menginisiasi suatu operasi recovery. Recovering a backup meliputi 2 operasi yang
jelas : rolling the backup operations: rolling the backup menuju waktu sebelum data rusak dengan menggunakan redo data, dan rolling back aemua perubahan transaksi yang belum di commit menuju keadaan original. Pada umumnya, recovery ditujukan untuk bermacam-macam operasi meliputi mengembalikan keadaan semula, rolling forward, dan rolling back a backup. Recovery digunakan untuk strategi dan operasi yang bervariasi meliputi menjaga database dari data loss and membangun ulang database yang mana telah kehilangan data.


RECOVERY OPERATIONS


Oracle memperbolehkan users to mengembalikan older backup and menggunakan hanya
beberapa redo data, dengan demikian me-recover database menuju waktu sebelumnya pada saat itu juga. Tipe dari recovery biasa disebut incomplete media recovery. Jika backup telah konsisten, kemudian users tidak membutuhkan untuk memakai any redo data.

Sebuah contoh: media recovery mengilustrasikan konsep recovery. User

membuat backup database pada siang hari. Pada saat siang hari, stu perubahan pada
database dibuat pada setiap menitnya.Pada pukul 13.00 satu dari disk drives rusak, membuat kehilangan semua data pada disk tersebut. Untungnya, Oracle menyimpan seluruh perubahan pada redo log. User dapat me- restore backup yang pada siang hari ke functional disk drive dan menggunakan redo data untuk recover database pada waktu 13.00, membangun ulang perubahan yang hilang.


ELEMENTS OF A RECOVERY STRATEGY


Meskipun backup and recovery operations rumit dan menyimpang dari business

ke yang lainnya, prinsip dasar mengikuti empat langkah beikut ini :

1. Multiplex the online redo logs


2. Run the database in ARCHIVELOG mode and archive redo logs to multiple locations


3. Maintain multiple concurrent backups of the control file


4. Take frequent backups of physical datafiles and store them in a safe place,

making multiple copies if possible

Sejauh users mempunyai backups database and archive redo logs di dalam

storage yang aman, original database dapat kembali dibuat.


KEY DATA STRUCTURES FOR RECOVERY


Sebelum users mulai berpikir tentang backup dan recovery strategy,

physical data structures relevant untuk backup and recovery operations harus
diidentifikasi. Berikut struktur physical data:

1. DATAFILES


2. CONTROL FILES


3. ONLINE REDO LOG FILES


4. ARCHIVED REDO LOG FILES


5. Automatic Managed Undo



UNDERSTANDING BASIC RECOVERY STRATEGY


Basic recovery meliputi 2 bagian: restoring physical backup kemudian update

physical backup dengan perubahan pada database sejak backup terakhir.
Aspek paling penting dari recovery meyakinkan semua data files konsisten pada
point di saat itu. Oracle memiliki integritas mengecek pencegahan user untuk membuka database sampai semua data files konsisten satu dengan yang lain


HOW DOES RECOVERY WORK?


Semua tipe dari recovery, Oracle menggunakan secara berurutan redo data menjadi data blocks.
Oracle menggunakan informasi di dalam control file dan datafile headers untuk menentukan bilamana recovery dibutuhkan. Recovery memiliki 2 bagian: rolling forward dan rolling back. When Oracle rolls maju, oracle menggunakan redo records untuk menyesuaikan data blocks. Oracle secara sistematik menuju redo log untuk menetukan perubahan mana yang digunakan pada datablocks yang mana, kemudian mengubah blocks. Contoh, jika user menambah baris pada kolom, tetapi server bertabrakan sebelum oracle menyimpan pada disk, Oracle dapat menggunakan
redo record untuk transaksi tersebut untuk update data block untuk menapilkan baris yang baru.

Sekali Oracle menyelesaikan metode rolling forward, database oracle dapat dibuka.

Fase rollback dimulai setelah database . Informasi rollback disimpan pada table transaksi. Oracle mencari seluruh table yang transaksinya belum dicommit
, tidak melakukan apapun sebelum table yang dicari ditemukan.Contoh, jika
user tidak pernah commit SQL statement untuk menambah baris, kemudian Oracle akan menemukan fakta pada table transaksi dan mengembalikan perubahan


WHAT ARE THE TYPES OF RECOVERY?


Terdapat 3 tipe dasar dari recovery: instance recovery, crash recovery,

and media recovery. Oracle menampilkan tipe pertama dan kedua untuk recovery otomatis pada instance startup. Hanya media recovery membutuhkan user menjalankan commands.Sebuah instance recovery, yang mana hanya mungkin di dalam sebuah Oracle Real Applications Cluster configuration, muncul pada database yang dibuka ketika satu instance menemukan instance lain crashed. Sebuah instance bertahan otomatis menggunakan redo log untuk recover data yang telah dicommit dalam database buffers yang mana telah hilang ketika instance gagal.Oracle juga tidak mengubah transaksi yang mana sedang dalam progress pada instance yang gagal ketika crashed, kemudian membersihkan semua peguncian yang dilakukan oleh crashed instance setelah recovery selesai.

Sebuah recovery yang crashed muncul ketika single-instance database bertabrakan atau semua
instance dari multi-instance database bertabrakan. Dalam crash recovery, sebuah instance pertama haus membuka database kemudian mengeksekusi recovery operations. Pada umumnya, instance yang pertama untuk membuka database setelah crash atau SHUTDOWN ABORT otomatis menampilkan crash recovery.

Tidak seperti crash dan instance recovery, sebuah media recovery telah dieksekusi pada perintah
yang dijalankan user, biasanya dalam response untuk media failure. Pada media recovery, online atau archived redo logs dapat digunakan untuk membuat sebuah restored backup pada saat itu juga atau untuk update archived redo logs pada poin yang spesifik pada saat itu. Media recovery dapat me-restore seluruh database, tablespace atau datafile dan me-recover database/tablespace/datafile
pada waktu yang spesifik. Ketika redo logs digunakan atau database sedang direcovered untuk beberapa pada waktu yang berbeda, media recovery sedang berjalan. Sebuah restored backup dapat selalu digunakan untuk menampilkan recovery.

Prinsip pada media recovery adalah diantara complete
dan incomplete recovery. Complete recovery meliputi penggunaan redo data dikombinasikan dengan backup database, tablespace, atau datafile untuk mengupdate database menuju waktu sekarang . Disebut complete karena Oracle menggunakan semua dari perubahan redo ke backup. Karakteristik, media recovery dijalankan setelah media failure merusak datafiles atau control file.


Recovery Options


* Tablespace point-in-time recovery (TSPITR), megijinkan user untuk recover

satu atau beberapa tablespaces pada satu point pada saat itu yang berbeda dari
database yang tersisa.


* Time-based recovery, also called point-in-time recovery (PITR), which recovers

sampai pada spesifik point waktu itu.

* Cancel-based recovery, yang mana recover sampai CANCEL command dijalankan.


* Change-based recovery ataulog sequence recovery. Jika O/S commands digunakan,

change-based recovery recovers sampai pada spesifik SCN pada redo record.

* Flashback from human error


Jika Recovery Manager digunakan, log sequence recovery me-recover menjadi spesifik log sequence number.
Ketika menampilkan incomplete recovery,user harus mengatur ulang online redo logs ketika membuka database. Versi terbaru dari pengaturan database biasa disebut new incarnation. membuka database dengan RESETLOGS
option memberitahukan Oracle untuk membatalkan beberapa redo. Dalam Oracle Database 10g dan verssi terbaru, the control file menambah struktur baru yang menyediakan kemampuan untuk me-recover seluruh RESETLOGS operation
dengan backups dari incarnation sebelumnya.


Recovering From Human Errors


Arsitektur Oracle Database 11g mempengaruhi pengembangan teknologi yang unik pada area database recovery yang
menjadi human errors.Flashback Technology menyediakan satu set fitur baru untuk melihat dan mengembalikan data pada keadaan sebelumnya.Fitur Flashback menawarkan kemampuan untuk men-query versi sebelumnya dari schema object, query historical data, menampilkan analisis perubahan atau menampilkan perbaikan dengan dirinya sendiri untuk me-recover dari logical corruptions ketika database sedang online. Dengan Oracle Database 11g Flashback Technology, kita dapat menampilkan data dari waktu sebelumnya.


WHICH RECOVERY METHOD SHOULD BE USED?


User memiliki pilihan diantara 2 metode basic untuk recovering physical files.Berupa:


1. Menggunakan Recovery Manager untuk otomasi recovery.


2. Eksekusi SQL commands.




Recovering with Recovery Manager


Basic RMAN commands adalah RESTORE and RECOVER. RMAN dapat digunakan untuk restore datafiles dari backup sets atau
image copies, pada lokasi sekarang atau lokasi baru. Jika archived redo logs dibutuhkan untuk menyelesaikan recovery operation, RMAN secara otomatis restores and menggunakan archived redo logs. Pada recovery catalog, RMAN menyimpan record yang berisi semua informasi tentang backup yang belum dilakukan. Jika recovery catalog tidak digunakan, RMAN menggunakan control file untuk informasi yang diperlukan. RMAN RECOVER command dapat digunakan
untuk menampilkan complete media recovery dan menggunakan backup yang kapasitasnya bertambah secara berkala, dan untuk menampilkan incomplete media recovery.



Recovering with SQL*Plus


Administrators dapat menggunakan SQL*Plus utility pada command line untuk me-restore dan menampilkan media recovery
pada files anda. User dapat me-recover database, tablespace, atau datafile. Sebelum menampilkan recovery, user butuh:

*Menentukan files mana yang akan di-recover. Seringkali table V$RECOVER_FILE dapat digunakan.


*Restore backups dari filesyang rusak secara permanen oleh media failure. Jika user tidak memiliki backup, recovery masih dapat ditampilkan jika user memiliki

redo log files yang diperlukan dan control file berisi nama dari damaged file.

*Jika file tidak bisa di-restored pada lokasi yang asli, maka user harus merelokasi
restored file dan meberikan informasi pada relokasi baru control file.


*Restore archived redo log files yang diperlukan.



Conclusion


Backup dan recovery dari Oracle database penting untuk melindungi data dari corruptions, hardware failures, and data failures. Sedangkan Oracle menyediakan

banyak fitur untuk melindungi data anda, Tidak satupun dapat menggatikan backup.




Sumber
: http://www.oracle.com/technology/deploy/availability/htdocs/BR_Overview.htm

Kamis, 04 Oktober 2007


Topologi Ring

Pada saat suatu komputer ingin berkomunikasi dengan komputer lain melalui LAN (Local Area Network), komputer tersebut membutuhkan media koneksi yang membentuk suatu topologi tertentu.
Ada 3 topologi yang dikenal di jaringan komputer :
1. Bus, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel CoAX (RG58) atau 10Base-2
Bentuk jaringan Bus menyerupai jalan yg memiliki banyak pemberhentian (bus stop)
2. Star, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel UTP atau 10/100/1000Base-T
Bentuk jaringan Star menyerupai bintang dgn pusatnya adalah suatu hub atau switch
3. Ring, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel UTP cat 3 atau TokenRing
Bentuk jaringan Ring secara fisik menyerupai Star dgn pusatnya adalah suatu perangkat
yg bekerja secara Ring (informasi diputar dlm lingkaran sampai ditemukan tujuannya)

Perbedaan utama antara Hub dan Switch adalah Hub tidak memiliki fasilitas routing, sehingga semua informasi yang datang akan dikirimkan ke semua komputer (broadcast). Sementara Switch memiliki fasilitas routing sehingga informasi yang diterima hanya dikirimkan ke komputer tujuan.

Diambil dari : http://stttelkom.ac.id/helpdesk/belajar/topologi/topologi4.html

Topologi Star

Pada saat suatu komputer ingin berkomunikasi dengan komputer lain melalui LAN (Local Area Network), komputer tersebut membutuhkan media koneksi yang membentuk suatu topologi tertentu.
Ada 3 topologi yang dikenal di jaringan komputer :
1. Bus, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel CoAX (RG58) atau 10Base-2
Bentuk jaringan Bus menyerupai jalan yg memiliki banyak pemberhentian (bus stop)
2. Star, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel UTP atau 10/100/1000Base-T
Bentuk jaringan Star menyerupai bintang dgn pusatnya adalah suatu hub atau switch
3. Ring, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel UTP cat 3 atau TokenRing
Bentuk jaringan Ring secara fisik menyerupai Star dgn pusatnya adalah suatu perangkat
yg bekerja secara Ring (informasi diputar dlm lingkaran sampai ditemukan tujuannya)

Perbedaan utama antara Hub dan Switch adalah Hub tidak memiliki fasilitas routing, sehingga semua informasi yang datang akan dikirimkan ke semua komputer (broadcast). Sementara Switch memiliki fasilitas routing sehingga informasi yang diterima hanya dikirimkan ke komputer tujuan.

Diambil dari: http://stttelkom.ac.id/helpdesk/belajar/topologi/topologi3.html

Rabu, 03 Oktober 2007


Topologi Bus

Topologi Bus menyediakan 1 saluran untuk komunikasi semua perangkat sehinga setiap perangkat harus bergantian menggunakan seluran tersebut. Oleh karenanya hanya ada 2 perangkat yang saling berkomunikasi dalam suatu saat.
Untuk mengefisiensikan penggunaan jaringan, digunakan metode CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access / Collision Detected) yang dapat mengurangi terjadinya masa tenggang (saluran kosong) dengan mendeteksi tabrakan informasi.
Karakteristik jaringan dengan topologi Bus :
- biaya instalasi sangat murah
- kecepatan rata-rata transfer informasi untuk setiap perangkat sangat lambat karena harus bergantian menggunakan saluran
- sulit untuk manajemen jaringan
- sulit untuk expand (menambah) jaringan

Diambil dari: http://stttelkom.ac.id/helpdesk/belajar/topologi/topologi3.html

Minggu, 16 September 2007

Yoyok Riawan
« Apa Seeh Intel Core 2 Duo dan Intel Core 2 Extreme ?
Akses ke NTFS dari LinuxOS »
Apa Seeh Istilah Processor ” Dual Core ” ?

KECEPATAN selalu jadi acuan dari sebuah prosesor pada sebuah motherboard. Namun, kepuasan pengguna dan tuntutan kerja yang semakin beragam, kerja prosesor kini dituntut lebih, yaitu melakukan apa yang dinamakan multi- threading. Dalam artian, selain mempunyai kecepatan yang memadai seperti yang telah terwujud pada single prosessor, prosesor tersebut juga dituntut bekerja dengan berbagai pekerjaan tapi dikerjakan dalam satu waktu secara bersamaan. Misalnya saat kita melakukan sebuah pekerjaan seperti melakukan aktivitas pengetikan atau sambil menyusun materi untuk presentasi, sementara itu pada aplikasi lainnya kita juga tengah melakukan ripping audio CD ke format lain ataupun nge-burn data pada CDRW, bahkan men-download dari situs internet. Biasanya pada sistem yang menggunakan prosesor single core, kita akan merasakan sejumlah task komputasi yang dilakukan berbarengan oleh sistem, maka akan berlangsung sangat lambat, bahkan bisa menyebabkan sistem mengalami hang.


Melihat kebutuhan pengguna komputer pada kerja multi-threading seperti yang digambarkan di atas, kini dua vendor terkemuka yaitu Intel dan AMD sudah mengatisipasinya dengan meluncurkan prosesor dengan kerja ganda yaitu processor dual core atau bahkan untuk yang akan datang bisa multi core. Pada sistem yang menggunakan prosesor dual core ini, task komputasi yang dilakukan sistem akan tetap berlangsung normal.

Pada prosesor dual core ini akan terjadi pengabungan dua prosesor beserta cache, namun dalam satu kemasan chip atau integrated circuit (IC). Keuntungan dual core terutama pada cache coherency. Dengan dual core, komunikasi antara kedua die dapat dilakukan pada clock rate yang lebih tinggi dibandingkan jika memanfaatkan bus di luar chip.

Namun, di balik kelebihannnya tersebut, dual core bukan tanpa kekurangan. Di antara kekurangan itu misalnya membutuhkan operating system (OS) yang mampu mengoptimalkan kinerjanya. Setidaknya kemampuan OS untuk mengoptimalkan SMP (symmetric multi-processing). Selain itu, dibutuhkan juga aplikasi yang sudah mendukung pengoptimalan prosesor ini.

Secara teknis pun dapat dikatakan, dual core sebenarnya tidak akan membuat detak komputer (clock speed) jadi lebih cepat daripada prosesor single core yang mempunyai clock speed tinggi. Dual core hanya akan meningkatkan operasional pengguna PC saja.

Hal ini disebabkan karena drag yang terjadi akibat resource yang dibagi untuk dua core pada prosesor tersebut. Selain itu, masih ada masalah lisensi untuk beberapa software dan sistem operasi. Terutama untuk kebutuhan perusahaan. Lalu akankah PC dengan dual core processor ini akan terhitung sebagai PC dengan multi processor? Ataukah masih dapat menggunakan lisensi single processor?.

AMD dan Intel

Bicara prosesor, tentu tak bisa dilepaskan dari adanya perang pasar AMD dan Intel. Perseteruan tersebut rupanya bakal terus berlanjut tidak hanya di katagori single core processor, tapi juga di kelas dual core. Bahkan mungkin bakal berlanjut di prosesor masa depan yaitu multi core. Sebenarnya, sebelum kedua perusahaan ini ramai-ramai meluncurkan prosesor dual core-nya, IBM lebih dahulu memproduksi dual core CPU, yaitu IBM POWER4. Namun, para pengguna komputer di tanah air–untuk urusan prosesor–lebih akrab dengan nama yang dikeluarkan oleh Intel dan AMD.

Prosesor ”dual core” AMD

Untuk prosesor berbasis deskstop pada model dual core ini, AMD pertama kali meluncurkan prosesor dengan nama Athlon 64 X2. Dengan masing-masing core diperkuat 64K L1 intruction cache dan 64 K L1 data cache.

Untuk komunikasi kedua core AMD X2 tersebut akan berkomunikasi secara langsung melalui system request queue dan crossbar yang akan menghubungkannya dengan onchip memory controller dan Hyper-Transport I/O. Dengan desain arsitektur seperti ini, lebih memungkinkan kedua prosesor pada masing-masing core dapat secara optimal memanfaatkan resource yang tersedia. Tanpa terhambat oleh batasan, seperti katakanlah sistem bus. Ini juga akan memperkecil latency karena semua yang disebut tadi masih terletak dalam satu chip.

Varian dari jajaran AMD Athlon 64 X2 tersebut antara lain Athlon 64 X2 4200+ (2,2GHz) dengan L2 cache 512KB; Athlon 64 X2 4400+ (2,2GHz) dengan L2 cache 1024KB; Athlon 64 X2 4600+ (2,4 GHz) dengan L2 cache 512KB dan X2 4800+ (2,4 Ghz). Perbedaan dari masing-masing varian, selain pada clock speed, juga pada ukuran L2 cache yang tersedia.

Sedangkan untuk dual core yang diperuntukkan untuk server baru-baru ini AMD mengeluarkan tiga model prosesor dual core Opteron ke pasaran. Tiga varian terbaru dari AMD itu adalah model 885, yang dirancang hingga 8 jalur dan 16 server enterprise. Model 285 digunakan untuk 2 jalur serta 4 workstation dan server. Sedangkan untuk model 185, digunakan untuk 1 jalur, 2 server dan workstation.

Prosesor “dual core” Intel

Prosesor dual core dari Intel untuk desktop diluncurkan dengan nama kode Smithfield yang memiliki kecepatan 3.2 GHz dengan masing-masing core dilengkapi dengan L2 cache sebesar 1 MB. Chip yang dinamai Pentium D tersebut memiliki kecepatan clock jauh lebih rendah dari CPU core tunggal 3.8 GHz, seperti seri 570 dan 670.

Untuk itu, pada Intel Pentium D juga dilakukan peningkatan branch prediction unit. Dengan memperbaiki kinerja branch prediction unit, akan membuat prosesor dapat bekerja secara optimal dan memperkecil kemungkinan kesalahan.

Fungsi hyper-threading tidak ditinggalkan begitu saja untuk prosesor Smithfield ini. Namun, ini hanya akan tersedia untuk prosesor desktop versi high end dari Intel dan tidak akan menemukannya pada setiap prosesor Smithfield, yakni Intel Pentium D 840 (3,2 GHz), Intel Pentium D 830 (3,0 GHz), dan 820 (2,8 GHz).

Tidak hanya itu, untuk pemakai desktop client sebagai penerusnya, Intel memperkenalkan prosesor dual core dengan kode Presler dengan total cache 4 MB yang masing-masing core memiliki cache L22 MB. Rencananya prosesor ini diproduksi dengan teknologi proses 65nm.

Untuk komputer yang berbasis server DP (dual processing) Intel bakal meluncurkan dua tipe terbarunya yang merupakan penerus dari prosesor Intel Xeon, yaitu prosesor dual core dengan kode Dempsey dan Sossaman dengan masing-masing cache L22 MB independent.

Melihat kemampuan dan kebutuhan dari pengguna komputer, maka prosesor dual core bakal jadi prosesor pilihan pada tahun 2006 ini, sekaligus menyongsong prosesor multi core. (Herni Andriani)***

Sumber : Pikiran Rakyat
(1 Blog pada WordPress.com. | Sandbox

Jumat, 07 September 2007


Cermati Saat Memilih Printer Laser


Sedang mencari printer untuk keperluan rumahan atau kantor? Mengapa tak mencoba printer laser saja? Kini printer laser berwarna harganya tak terlalu mahal, dan dilengkapi dengan berbagai kemampuan yang pasti bisa mendukung kebutuhan Anda.

Printer laser memiliki kemampuan mencetak yang cepat. Minimal dua kali lebih cepat dari printer inkjet. Untuk jumlah cetakan yang sama, harga tintanya pun masih lebih murah dibandingkan menggunakan printer inkjet.

Cara kerja printer laser mirip dengan mesin fotokopi, yaitu menggunakan photographic drum. Kualitas cetakan yang dihasilkan selain cepat juga cukup tajam dan hemat biaya tinta. Printer laser adalah pilihan yang tepat bagi untuk pengguna kantoran, di mana frekuensi mencetaknya sangat tinggi. Namun, pengguna rumahan juga tak ada salahnya menggunakan printer laser, untuk alasan ekonomis.

Bagi Anda yang sedang mempertimbangkan untuk membeli printer laser, hal-hal berikut bisa dijadikan panduan sederhana:

Resolusi
Nilai resolusi berkaitan dengan hasil cetakan. Semakin tinggi resolusi, maka semakin baik pula kualitas hasil cetakan. Dengan resolusi yang lebih tinggi, makin banyak detail yang ditampilkan. Resolusi biasanya diukur dengan satuan dpi (dot per inch), yaitu nilai titik warna dalam satu inci. Umumnya printer laser saat ini mampu mencetak hingga 1200 x 1200 dpi.


Bagi yang hanya ingin mencetak teks biasa, tentu tidak memerlukan resolusi yang terlalu tinggi. Namun, bagi profesional justru sebaliknya, dibutuhkan printer profesional beresolusi tinggi, namun tetap ekonomis. Biasanya, harga printer profesional yang memiliki resolusi tinggi lebih mahal, namun tak demikian dengan Samsung Laser Printer ML-2010. Printer desktop profesional ini selain memiliki harga yang kompetitif, dilengkapi dengan teknologi yang pasti bisa menghemat uang Anda, seperti toner-save button yang bisa menghemat toner hingga 40% namun tetap mencetak dengan kualitas tinggi, serta toner yang berkapasitas besar (3000 halaman).

Kecepatan Mencetak
Semakin cepat cetakan yang dihasilkan dengan warna yang tetap bagus, maka semakin baik printer tersebut. Kecepatan umumnya diwakilkan dengan satuan ppm (page per minute). Kecepatan mencetak tergantung pada kapasitas memory dan kecepatan prosesor printer.

Ukuran Kertas
Printer laser biasanya memiliki kemampuan mencetak hanya pada kertas A4, untuk ukuran kertas yang lebih besar, misalnya A3, digunakan printer inkjet. Ukuran kertas kadang perlu menjadi pertimbangan bagi Anda yang banyak berkecimpung dalam dunia desain grafis dalam memilih tipe printer.

Koneksi
Printer memiliki berbagai jenis koneksi yang menghubungkannya dengan komputer Anda? Koneksi yang paling standar adalah paralel port. Namun, kini juga ada printer yang menggunakan printer dengan koneksi USB atau FireWire. Untuk pilihan koneksi yang lebih canggih, Samsung ML-2550 , ML-2551N dan ML-2552W adalah printer laser yang dilengkapi koneksi wireless, untuk setting printer jaringan tak perlu lagi mengatur kabel-kabel yang mengganggu.



Memory
Memory printer memengaruhi kecepatan printer dan juga kapasitas kerjanya. Untuk printer yang digunakan secara bersama-sama dalam jaringan, dibutuhkan memory yang cukup besar untuk menampung pekerjaan cetak yang akan diproses. Rata-rata printer laser profesional memiliki memory mulai dari 32 MB hingga 160 MB.



Printer Multifungsi
Bagi pengguna rumahan yang menginginkan printer multifungsi, Samsung MFP SCX-4200 mungkin bisa menjadi pilihan yang tepat. Printer multifungsi ini memiliki ukuran yang kecil, namun memiliki banyak kemampuan. Mengkopi, scan atau mencetak bisa dilakukan melalui printer ini.


Label: hardware, news, tutorial